Menurut Luhut, pandemi Covid-19 menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk melepas ketergantungan terhadap bahan baku impor.

Mulai 2023 hingga 2025, UE akan memantau informasi yang dilaporkan perusahaan tentang emisi mereka. Baru setelah itu, CBAM akan berlaku mulai 2026.

PT Angkasa Pura I, melayani kedatangan pesawat kargo charter Air Niugini dari Port Moresby, Papua Nugini, yang membawa vanili seberat 27,1 ton vanili

Indonesia masih banyak bergantung pada impor dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan hingga obat.

Kepala BPS mengungkapkan sejumlah indikator menunjukkan adanya perlambatan pada kuartal III/2021 adalah ekspor, impor, dan Indeks Manajer Pembelian atau Purchasing Manager’s…

Apindo memandang target subtitusi impor 35 persen perlu dukungan ekstra karena ini bukan hanya soal normalisasi kinerja industri tetapi peningkatan daya saing produk nasional…

Sinergi antara koperasi petani dengan pengumpul/pedagang tidak mustahil bisa meningkatkan margin tanpa meningkatkan kapasitas lahan pertanian.

Luhut Binsar Pandjaitan pun memberikan alasan kepada sejumlah negara yang komplain karena Indonesia terkesan menjauhi produk dari luar negeri.

Pandemi telah berdampak negatif pada impor dari China. Namun, hal serupa tidak terjadi pada ekspor ke Negeri Panda.

Sosialisasi ini digelar di beberapa daerah diantaranya Jawa Barat, Sulawesi Bagian Selatan, Pekanbaru, Lampung dan Batam

Kebijakan subtitusi impor 35 persen tetap dilakukan tetapi akan memberi konsekuensi perlambatan pertumbuhan pada industri.

Menperin menyebut barang impor yang membanjiri Indonesia salah satunya karena banyak Lembaga Sertifikat Produk yang kaleng.

Berikut penjelasan Kementerian Pertanian mengenai impor cabai sepanjang semester I/2021.

Pemerintah menargetkan vaksin merah putih mulai diproduksi massal pada 2022 mendatang.

Surplus barang di neraca transaksi berjalan diperkirakan akan menyusut di tengah kemajuan pemulihan ekonomi Indonesia dan percepatan vaksinasi Covid-19.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan posisi defisit tersebut setara dengan 0,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.