Surplus neraca perdagangan Indonesia pada 2024 diperkirakan akan menurun, terutama dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi negara mitra dagang utama.

IHSG hari ini berpeluang menanjak kembali seiring dengan lonjakan saham-saham milik orang terkaya di indonesia Prajogo Pangestu.

Seiring pasar dan produksi mobil maupun motor yang melemah, aktivitas impor serta impor otomotif pun terganggu.

BPS menyebut bahwa neraca perdagangan Indonesia  pernah mengalami surplus selama 12 tahun 11 bulan beruntun sejak Juni 1995 hingga April 2008.

BPS mencatat adanya penurunan nilai ekspor nonmigas ke dua negara andalan, yaitu China dan Amerika Serikat, pada April 2024.

BPS mengungkap impor Indonesia anjlok 10,60% menjadi US$16,06 miliar pada April 2024. Ini penyebabnya.

BPS mengungkap penyebab ekspor Indonesia anjlok 12,97% menjadi US%19,65 miliar pada April 2024.

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 mencetak surplus US$3,56 miliar atau rekor 4 tahun beruntun.

Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan melanjutkan tren surplus 48 bulan berturut-turut pada April 2024, namun dengan nilai yang lebih rendah.

Tren neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 diproyeksikan mampu mempertahankan laju tren surplus untuk ke-48 bulan secara beruntun.

Surplus neraca perdagangan April 2024 diperkirakan susut, akibat aktivitas ekspor dan impor yang mengalami penurunan.

Ekonom menilai cadangan devisa yang sempat menipis dalam empat bulan pertama 2024 akan kembali menebal hingga akhir tahun.

China terekam mengekspor lebih banyak dibandingkan dengan mengimpor dari negara-negara di Asia Tenggara selama 10 tahun terakhir.

Surplus neraca perdagangan China melonjak dari US$58,55 miliar pada Maret 2024, didorong oleh peningkatan ekspor.

Posisi cadangan devisa pada April 2024 berpotensi turun ke level US$138,0 miliar.