Bisnis, JAKARTA — PT Angkasa Transportindo Selaras tengah merancang proses pengembangan terminal di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Alih kelola Halim Perdanakusuma dari PT Angkasa Pura (AP) I atau AP II ke PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS) semestinya melalui skema lelang.

Kemenhub menegaskan PT Angkasa Pura masih terdaftar sebagai badan usaha bandar udara (BUBU) yang mengelola Bandara Halim Perdanakusuma.

PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), pengelola Bandara Halim Perdanakusuma, adalah merupakan anak perusahan dari PT Whitesky Airport Asia.

AP II masih ada peluang kelola Bandara Halim Perdanakusuma kendati bakal dialihkan ke anak usaha PT Whitesky Airport Asia, PT Angkasa Transportindo Selaras.

AP II masih sebagai pemegang izin BUBU untuk pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma dari Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

TNI AU menjelaskan soal AP II yang keluar dari Bandara Halim Perdanakusuma, berganti dikelola oleh PT Angkasa Transportindo Selaras.

PT Angkasa Pura II (persero) sepakat untuk melakukan serah terima pengelolaan lahan 21 hektare di Bandara Halim Perdanakusuma.

Kementerian Perhubungan angkat bicara terkait isu PT Angkasa Pura II atau AP II tak lagi menjadi operator Bandara Halim Perdanakusuma (HLP).

Beredar surat dari EGM KC Bandara Halim Perdanakusuma yang meminta PT Angkasa Pura II atau AP II untuk keluar dari Bandara Halim Perdanakusuma.

Menhub Budi Karya menyebut Bandara Halim bisa layani penerbangan komersial mulai September 2022 usai revitalisasi runway.

BUMN Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp26,81 triliun pada 2021.

Pada periode 24 Januari 2022 hingga 10 Maret 2022, jumlah penerbangan pesawat pribadi yang dioperasikan 14 maskapai di bandara Soetta secara kumulatif menembus 523 penerbangan.

Revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma telah dimulai sesuai dengan rencana.

AP II menyebut aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta naik tipis usai Bandara Halim ditutup.

Kementerian Perhubungan menjelaskan sejumlah alasan mengenai perlunya revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma saat ini.