Rudal-rudal balistik lepas landas dari Pyongyang, Korea Utara sekitar pukul 07:10 waktu setempat dan menempuh jarak sekitar 360 kilometer sebelum jatuh ke laut.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berjanji untuk meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya secara eksponensial dan mempersiapkan pasukannya untuk berperang.
Kim Jong-un mendesak para peneliti Korea Utara untuk mengembangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk drone bunuh diri tersebut tersebut.
Dalam pertemuan di Laos pada Sabtu (27/7/2024), Menlu AS Antony Blinken menyebut manuver Beijing di di Laut Cina Selatan adalah tindakan yang melanggar hukum.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Andrey Rudenko menyebut bahwa pihaknya tidak akan menunda ratifikasi Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif Korea Utara.