Golden Eagle Energy memutuskan pembagian dividen interim seiring dengan pertumbuhan laba bersih.

Bursa kembali membuka perdagangan saham emiten batu bara Golden Eagle Energy setelah mengalami suspensi sejak 23 Maret 2022.

Selama satu bulan terakhir, saham SMMT telah melesat 123,03 persen dan sepanjang tahun berjalan (year-to-date/Ytd) saham SMMT telah meroket 437,50 persen.

Rencana peningkatan produksi diharapkan dapat tercapai melalui perencanaan tambang yang optimal, peningkatan jumlah armada angkut, serta peningkatan produktivitas dan cycle-time. 

Tahun ini, produksi batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk. ditargetkan mencapai 1,73 juta. Namun, manajemen memperkirakan realisasi produksi hanya mencapai 82 persen seiring…

Direktur Utama Golden Eagle Energy Roza Permana Putra mengatakan bahwa pihaknya optimistis kondisi industri semakin baik pada tahun depan sehingga dapat membantu perseroan…

Golden Eagle Energy mengungkapkan volume produksi pada semester I/2019 naik sekitar 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, volume penjualan…

PT Golden Eagle Energy Tbk. membidik pertumbuhan volume produksi dan penjualan 30% dari realisasi perseroan pada 2018.

Korporasi tambang PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) menjual 1,47 miliar saham perseroan kepada PT Mutiara Timur Pratama.

JAKARTA — PT Golden Eagle Energy Tbk. membidik peningkatan produksi batu bara sebesar 27% menjadi 1,4 juta ton pada tahun ini dibandingkan dengan 1,1 juta ton pada 2016.

Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan pertambangan PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) telah merealisasikan dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) I sekitar 87,63%.

Bursa Efek Indonesia membuka kembali perdagangan saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) pada perdagangan hari ini, Jumat (8/4/2016).

PT Golden Eagle Energy Tbk. menargetkan volume produksi batu bara tahun ini sebanyak 1,3 juta-1,5 juta ton, meski harga barang tambang ini masih rendah.

Anak usaha tidak langsung PT Golden Eagle Energy Tbk., PT Internasional Prima Coal, mengeluarkan dana US$12,3 juta untuk membeli saham PT Tabalong Prima Resources dan PT…

Stephen Kurniawan Sulistyo kembali mundur dari jabatannya sebagai komisaris di perusahaan milik taipan Peter Sondakh, PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT).

Anak usaha PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT), yakni PT Naga Mas Makmur Jaya dan PT Rajawali Resources melakukan tukar guling kepemilikan saham atas dua perusahaan.