Raksasa e-commerce Amazon melaporkan laba sebesar US$3,2 miliar atau Rp46,9 triliun pada kuartal I/2023.

Hal ini tentunya berbeda dengan kondisi di AS, di mana usai pengumuman PHK, perusahaan dapat mengurangi ratusan atau ribuan tenaga kerja dalam hitungan bulan.

Setelah memangkas ribuan karyawan di Amerika Serikat, Google dan Amazon kesulitan untuk melakukan langkah serupa di Eropa.

Amazon menjadi perusahaan teknologi yang paling banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Amazon melakukan PHK massal pada divisi layanan Web Amazon, sumber daya manusia, periklanan, dan divisi layanan streaming Twitch.

Amazon salah satu e-commerce terbesar di dunia bakal kembali melakukan PHK massal terhadap 9.000 karyawan.

Amazon melakukan PHK massal pada divisi layanan Web Amazon, sumber daya manusia, periklanan, dan divisi layanan streaming Twitch.

Amazon Web Services (AWS), entitas Amazon.com, Inc., dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengembangkan produk layanan perbankan digital.

Zappos, ecommerce yang dibeli Amazon pada 2009 ini melakukan pemangkasan terhadap perwakilan customer service di bagian sepatu dan pakaian online.

Riset Bloomberg memperkirakan bahwa Apple telah menghasilkan lebih banyak pendapatan per karyawan tambahan selama tahun-tahun pandemi.

Perusahaan teknologi IBM menyebutkan akan PHK 3.900 karyawan. IBM akhirnya mengikuti jejak Google, Amazon, Microsoft

Awal 2023, sudah ada 175 perusahaan teknologi yang melakukan PHK massal karyawan, termasuk Microsoft dan Amazon.

Netflix konfirmasi serial Wednesday Season 2 tetap tayang di platform mereka dan bukan Prime Video.

Amazon.com Inc. dikabarkan akan melakukan pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 18.000 karyawannya.

Badai PHK perusahaan teknologi masih berlanjut di 2023. Berikut ini daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya.

Amazon dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18.000 karyawannya di Januari 2023.