Sepanjang kuartal I/2017, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mencatatkan pendapatan sebesar US$143,9 juta atau naik 32,38% dari US$108,7 juta pada kuartal I/2016.
PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tidak membagikan dividen pada pada tahun ini karena sejumlah pertimbangan, khususnya belum membaiknya harga nikel selama tahun 2016.
Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) membidik target produksi dan ekspansi pada 2017 masih konservatif lantaran harga tambang nikel diproyeksi belum pulih tahun…
Terjadi kegagalan teknis (technical failure) membuat produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tak akan tercapai dari total target 80.000 metrik ton.
Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) merealisasikan produksi nikel pada kuartal III/2016 sebesar 58.000 metrik ton, turun 2% dari tahun lalu.
Lembaga pemeringkat Standard & Poors memiliki skenario penurunan peringkat PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) jika harga nikel kian anjlok ditambah dengan tekanan pada regulasi.
Emiten tambang berkapitalisasi pasar Rp18,73 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. harus menderita rugi bersih setelah terjadi penurunan tajam pada pendapatan perseroan awal tahun…
Saat pemerintah berencana melakukan moratorium lahan pertambangan, PT Vale Indonesia Tbk. membukukan penurunan produksi nikel dan PT Harum Energy Tbk. memutuskan untuk menunda…
Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) sepanjang kuartal I/2016 tercatat 16.894 metrik ton atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menghabiskan dana US$412.482,75 atau setara dengan Rp 5.39 miliar (dengan asumsi Rp13.087/US$) untuk biaya eksplorasi Februari 2016.
Meski produksi emiten pertambangan berkapitalisasi pasar Rp14,8 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, laba bersih perseroan justru…
Kinerja emiten pertambangan berkapitalisasi pasar Rp14,8 triliun, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) ambrol 70,6% menjadi US$50,5 juta setara dengan Rp696,71 miliar (kurs Rp13.796…
Emiten pertambangan PT Vale Indonesia Tbk. membidik target produksi pada tahun ini 80.000 ton nikel, lebih rendah 1,4% dari capaian tahun lalu 81.177 ton.