Kolagen dalam suplemen yang telah dihidrolisis lebih efisien diserap daripada kolagen dari makanan karena harus dipecah dahulu dengan enzim pencernaan.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia atau GAPMMI mengkhawatirkan produk usia pendek seperti roti dan susu bakal rusak akibat pengiriman terlambat.