Pemerintah mengacu pada pergerakan inflasi inti, yang pada September tercatat 0,16% (MtM) atau 2,09% (YoY), sehingga daya beli masyarakat dinilai tetap kuat.
Komponen barang bergejolak (volatile goods) rupanya telah mencatatkan deflasi 5 bulan beruntun, sehinga menyebabkan deflasi secara umum sejak Mei 2024.
Beberapa komoditas pangan seperti beras dan telur ayam ras alami penurunan inflasi. Namun, komoditas lain seperti emas dan bawang merah alami sedikit kenaikan.
Tantangan inflasi terutama komoditas pangan perlu diwaspadai, terlebih lagi menjelang bulan Ramadan dimana permintaan terhadap kebutuhan pangan akan meningkat.
Mengikuti Survey Biaya Hidup 2022 teranyar yang dirilis BPS (Badan Pusat Statistik) bobot beras adalah 3,43% sehingga inflasi pangan bergejolak menembus 7,22%.