Bisnis.com, Jakarta — Polda Metro Jaya akan memeriksa Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) untuk diklarifikasi terkait perkara ijazah palsu yang sempat viral dan menjadi polemik di media sosial.
Penasihat Hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara mengatakan bahwa pemeriksaan kliennya itu bakal dilakukan pada besok Rabu 22 Juli 2025 di Polres Solo. Dia menjelaskan alasan Presiden Jokowi bersedia diperiksa di Polres Solo, lantaran penyidik Polda Metro Jaya tengah memeriksa 8 saksi di Polres Solo.
"Kebetulan kan penyidik Polda Metro Jaya sedang memeriksa banyak saksi di Jogja dan Solo. Akhirnya Pak Jokowi bersedia," tuturnya di Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Menurut Rivai, Presiden Jokowi rencananya diperiksa bersama 10 orang saksi lainnya terkait perkara dugaan ijazah palsu di Polres Solo besok.
"Jam 10.00 WIB bersama 10 saksi lainnya," katanya.
Dia juga memastikan bahwa kliennya akan membawa ijazah asli sekaligus sejumlah dokumen pendukung lainnya untuk diteliti tim penyidik Polda Metro Jaya.
Baca Juga
"Penyidik meminta untuk membawa ijazah dan dokumen lainnya," ujarnya.
Batal Diperiksa Karena Sakit
Sebelumnya, Jokowi meminta penyidik Polda Metro Jaya untuk menunda pemeriksaan terkait kasus tudingan ijazah palsu karena sedang sakit.
Jokowi sejatinya bakal menjalani pemeriksaan dalam kapasitasnya sebagai pelapor di Polda Metro Jaya pada Kamis (17/7/2025).
Terkait hal ini, Kuasa Hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara mengatakan permintaan penundaan pemeriksaan itu karena terkait dengan kondisi kesehatan kliennya.
"Benar, minggu lalu kami sudah menerima surat panggilan dari Polda Metro Jaya, tapi karena kondisi kesehatan Pak Jokowi yang tidak memungkinkan keluar kota, maka kami memohonkan penundaan pemeriksaan," ujar Rivai kepada wartawan, Selasa (22/7/2025).
Dia menambahkan, kelanjutan pemeriksaan kliennya itu bisa terealisasi apabila telah mendapatkan persetujuan dokter atau Jokowi diperiksa di kediamannya langsung.
Hanya saja, sejauh ini dua opsi itu masih belum dikonfirmasi oleh penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Sampai saat ini kami masih menunggu jawaban atas permohonan tersebut dan mudah-mudahan dalam minggu ini sudah mendapat jawabannya," pungkasnya.
Sekadar informasi, kasus tudingan ijazah palsu ini dilaporkan langsung oleh Jokowi ke Polda Metro Jaya pada (30/5/2025).
Awalnya, Jokowi memang mengakui perkara tudingan ijazah palsu ini memang kasus ringan. Namun demikian, menurutnya kasus tersebut perlu dilaporkan agar tidak berlarut-larut.
Jokowi juga mengaku heran dengan tudingan ijazah ini masih berlangsung pasca lengser jadi Presiden RI. Oleh sebab itu, laporan ini dilakukan agar persoalan ijazah tersebut bisa jelas dan tidak dipertanyakan lagi.
"Ya ini, sebetulnya masalah ringan. Urusan tuduhan ijazah palsu. Tetapi perlu dibawa ke ranah hukum, agar semua jelas dan gamblang ya," ujarnya di Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).
