Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv logo xplore

Transmisi Anti Entakan ala Nissan

JAKARTAPengembangan yang dilakukan pabrikan otomotif tak sekedarmenyoal penyegaran desain melainkan pula teknologi transmisi seperti yang dilakukan Nissan. Merek asal Negeri Sakura itu mengembangkan transmisi sebagai perangkat penting dari aspek mekanis kendaraan. Apalagi minat pasar dewasa ini condong kepada tunggangan bertransmisi otomatis.
MediaDigital
MediaDigital - Bisnis.com 05 Juni 2014  |  10:54 WIB

JAKARTA—Pengembangan yang dilakukan pabrikan otomotif tak sekedarmenyoal penyegaran desain melainkan pula teknologi transmisi seperti yang dilakukan Nissan. Merek asal Negeri Sakura itu mengembangkan transmisi sebagai perangkat penting dari aspek mekanis kendaraan. Apalagi minat pasar dewasa ini condong kepada tunggangan bertransmisi otomatis.

Sebetulnya apa yang ditawarkan Nissan untuk konsumen di Tanah Air? XTRONIC CVT namanya, sebuah teknologi transmisi otomatis pintar yang mampu meningkatkan kenyamanan konsumen. Sebab transmisi ini menghasilkan perpindahan gigi halus plus konsumsi bahan bakar lebih efisien tanpa mengorbankan akselerasi.

PT Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Nissan di Tanah Air menyematkan XTRONIC CVT pada beberapa produknya, seperti All New Grand Livina dan All New Nissan Teana. Sejak awal 1992, Nissan memproduksi secara massal continuously variable transmission (CVT) untuk Micra atau March (K11). Padahal ketika itu CVT belum menjamur seperti sekarang.

Pada akhir era ’90-an, CVT masuk juga ke Nissan Primera. Prinsipal menilai CVT generasi pertama cocok disematkan pada mobil dengan kapasitas isi silinder kurang dari 2.0L. Nissan pun mengukir rekam jejak gemilang sebagai pabrikan mobil pertama yang mencangkokkan transmisi CVT di mobil berpenggerak roda depan.

Teknologi transmisi itu melekat di kendaraan bermesin V6 3,5L sejak 2003. Transmisi tanpa gear ini terbukti membuat aktivitas berkendara lebih asyik karena hentakan up dan down-shift lebih sedikit. CVT yang ada sekarang merupakan generasi ketiga. Continuously variable transmission memiliki level percepatan tapi setiap perubahan transmisi berlangsung dengan sangat halus. Alhasil pengendara nyaris tak merasakan perubahan gigi selama proses itu berlangsung. Setiap kali pedal gas diangkat pasca akselerasi ketika sedang bermanuver, maka pengemudi tak perlu banyak mengerem. Kondisi ini dimungkinkan terjadi karena ada engine brake. Karena ini pula laju di jalan menurun tidak perlu banyak menginjak rem.

Teknologi CVT menjadikan perpindahan transmisi otomatis tanpa membuat level rpm drop drastis. Saat drop mesin butuh pasokan bensin lebih banyak untuk beradaptasi dengan akselerasi. Tapi CVT meminimalisir turunnya angka rpm sehingga bahan bakar lebih efisien.

Intinya CVT menjadikan perpindahan kecepatan berlangsung secara gradual bukan bertingkat. Transmisi ini menghadirkan perubahan rasio gear bukan perpindahan rasio gear. Perubahan terjadi secara kontinyu sejalan dengan bertambahnya kecepatan mobil. Mobil dengan transmisi otomatis CVT tak mengenal entakan selama berakselerasi. Lantas apa berbedaan XTRONIC CVT ala Nissan di masa kini dibandingkan dengan generasi pendahulu?

Pertama, XTRONIC CVT lebih hemat bahan bakar untuk pemakaian harian. Transmisi ini dikembangkan dengan simulasi serealistis mungkin sesuai kondisi mengemudi sehari-hari. Survei yang dilakukan Nissan mendapati mobilitas mayoritas konsumen ada di perkotaan dengan lalu lintas padat. Sekitar 60% dari mereka selalu menghidupkan pendingin ruangan.

Kedua, dimensinya lebih kecil dan ringan. Teknologi XTRONIC CVT menghadirkan puli dan pompa oli lebih mungil. Hasilnya total dimensi menjadi lebih kecil 10% dan lebih enteng 13% ketimbang CVT lama. Dimensi yang ringkas ini memudahkan transmisi XTRONIC CVT dipasang pada mobil dengan ruang mesin kecil dan berpenggerak roda depan.

Ketiga, tekanan hidrolik pada pengontrol puli lebih kecil. Sistem pengontrol diameter puli dibuat lebih presisi sehingga tekanan lateral sabuk bisa dipertahankan dengan tekanan hidrolik lebih rendah. Sedangkan CVT sebelumnya butuh tekanan hidrolik besar guna mempertahankan posisi diameter puli, ini jelas lebih boros energi. Terakhir, XTRONIC CVT responsif dan lebih menyenangkan. Generasi CVT sebelumnya kerap dikeluhkan karena karakter akselerasinya terlalu halus. Selain itu juga kurang akurat dalam merespon input dari pedal gas.

Saat ini, transmisi yang digunakan Nissan mampu menghasilkan akselerasi lebih responsif tanpa perlu menginjak pedal gas terlalu dalam. Nissan juga melengkapi XTRONIC CVT besutannya dengan transmission control module (TCM). Ini adalah pusat pikir CVT yang bertugas untuk mengatur kualitas dan waktu perpindahan gigi serta menjaganya tetap optimal. Perpindahan gigi yang dimaksud adalah besaran saat puli mengembang.

TCM dilengkapi dengan perangkat lunak adaptive shift control (ASC) untuk menyimpan data karakter mengemudi pengendara. Yang pasti perbedaan mendasar CVT di mobil bermesin kecil, sedang, dan besar ada pada steel belt. Semakin besar kapasitas mesin, maka steel belt akan lebih panjang, lebar, dan tebal. Seperti disebutkan sebelumnya, XTRONIC CVT adalah generasi ketiga continuously variable transmission yang dikembangkan Nissan. Pendahulunya bernama N-CVT lantas berkembang menjadi Hyper-CVT. NMI punya All New Elgrand, All New Serena, All New Grand Livina, All New Teana, New X-Trail, dan New Juke yang dibekali transmisi ini.

Green Technology

Aplikasi teknologi ini pada All New Grand Livina bermesin HR15DE 4 silinder DOHC 1.498 cc dengan tambahan dual continously variable-valve timing control (CVTC) dan dua injektor menghasilkan pembakaran lebih baik. Khusus untuk varian 1,5L bertransmisi otomatis dilengkapi dengan XTRONIC CVT. Gearbox anyar ini dimesinya lebih kompak dan lebih enteng 5 kg dibandingkan dengan transmisi sebelumnya. Secara keseluruhan, All New Grand Livina mampu mencapai 109 PS pada 5.600 RPM dengan torsi puncak 14,6 kg-m pada 4.000 rpm.

Pada All-New Nissan Grand Livina, CVT dipergunakan untuk memperkuat mesin HR15DE agar konsumen merasa nyaman, karena di antaranya bahan bakar yang dipergunakan lebih efisien. Mesin baru HR15DE juga mengimplementasikan teknologi dual-injection dengan twin VTC untuk saluran intake dan exhaust. Teknologi ini dapat menghasilkan torsi yang lebih baik, terutama pada low hingga middle speed.

Bahkan, efisiensi bahan bakar di mobil All-New Nissan Grand Livina meningkat sebesar 4% dibandingkan dengan generasi pendahulunya. Paduan mesin dan aplikasi transmisi CVT semakin meningkatkan performa bahan bakar yang lebih efisien sekitar 13% dibandingkan dengan model sebelumnya untuk transmisi konvensional.

All-New Nissan Grand Livina yang dipadukan dengan XTRONIC CVT generasi baru menawarkan sesi berkendara yang lebih halus dan nyaman, karena tidak adanya hentakan ketika per-pindahan gigi. Selain itu, konsumsi bahan bakar yang lebih efisien merupakan kontribusi nyata Nissan untuk mengembangkan green technology pada setiap inovasi produknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

nissan nissan motor indonesia

Sumber : Marketing Digital

Editor : MediaDigital

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini Lainnya

    back to top To top