Dari target yang ditetapkan sebanyak 180.000 unit, semestinya pemerintah dan pengembang bisa mendorong realisasi pembangunan rumah sejahtera tapak (landed house) sebesar 150.000 unit dan rumah sejahtera susun (rusunami) 30.000 unit.
Namun, Kemenpera memastikan hanya sekitar 96.000 unit atau sekitar 64% rumah sejahtera tapak yang terealisasi sedangkan rusunami hanya sekitar 18.000 unit (60%) per Desember 2010. Untuk realisasi [target perumahan] memang sangat sedikit, kata Menteri Perumahan (Menpera) Suharso Monoarfa dalam Refleksi Perumahan Akhir Tahun, hari ini.
Menurut dia, tak tercapainya target produksi perumahan bukan semata-mata beban Kemenpera melainkan beban kolektif dari seluruh pemangku kepentingan.
Menpera menduga minimnya realiasi target produksi perumahan rakyat lantaran pengembang kurang bersungguh-sungguh dalam mengatasi masalah akumulasi defisit (backlog) perumahan. Akibatnya, stimulus subsidi perumahan belum dapat dimanfaatkan sesuai dengan target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel